Kajian Ilmiah Proses Terjadinya Goa Lawa Purbalingga

Sungai Lava adalah aliran lava yang keluar dari kepundan atau kawah gunung api yang mengalir menuruni lereng gunung api menuju tempat yang lebih rendah. Sebagaimana kita ketahui bahwa lava adalah metrial berupa cairan panas yang berpijar-pijar, yang bila mendingin menjadi batu. Jadi bisa dibayangkan betapa dahsyatnya fenomena sungai lava ini. Sebagai gambaran bagaimana dahsyatnya fenomena sungai Lava ini, dapat disimak tayangannya dalam video dibawah.

Nah bagaimana kalau fenomena dahsyat ini kita bisa kita temui disini, di Indonesia, tentu sangat menarik bukan? Sangat menantang untuk bisa kita kunjungi dan saksikan. Permasalahannya adakah tempat dengan fenomena sedahsyat itu disini, di Indonesia? Tentu ada. Tempat dengan fenomena sungai lava yang dahsyat itu ada di Indonesia, tepatnya di Goa Lawa Purbalingga (GOLAGA).

GOLAGA secara geologi terbentuk dari fenomena Sungai Lava. Pada awal proses pembentukkannya, lava keluar dari kepundan -sebut saja “Gunung Api Slamet Purba”. Tentu saja letak kepundan atau kawahnya berbeda dengan posisi kawah Gunung Api Slamet saat ini. Lava mengalir menuruni lembah membentuk sungai. Saat lava keluar ke permukaan maka ia seketika membeku dan mengeras menjadi batu. Tetapi tidak demikian pada bagian dalam lava. Ia masih cair dan bersifat seperti layaknya cairan, mengalir menuju tempat yang lebih rendah. Maka ketika bagian dalam lava yang cair ini mengalir, tertinggallah bagian lava yang mengeras menjadi batu itu menjadi selubung dan kubah-kubah keras. Ruang dibawah selubung dan kubah batu ini yang kemudian menjadi ruang kosong, yang pada akhirnya menjadi goa.

Dimana lavanya? Mana aliran lava yang menyala-nyala dahsyat itu? Tentu saja saat ini sudah tidak kita temui lagi, kecuali tinggal jejaknya. Iya, jejak sungai lava yang saat ini telah mendingin dan menyisakan jejak berupa batu-batu dan goa.
Lalu kapan semua fenomena itu terjadi? menjawab pertanyaan ini tentu perlu upaya penelitan lebih mendalam. Tetapi sebagai indikasi awal bisa kita tengarai ada 2 kemungkinan; Pertama, sungai lava terbentuk bersamaan dengan banjir lava yang dihasilkan dari aktifitas erupsi Gunung Api Slamet pada periode Slamet Muda. Pada periode aktifitas ini, erupsi Gunung Api Slamet bersifat effusive atau lelehan, bukan letusan. Pada periode ini dihasilkan banjir lava yang ujung-ujung banjir lelehannya berada di curug-curug atau air terjun yang ada disekitar lereng Gunung Api Slamet, mulai dari bagian paling barat disisi Selatan adalah Curug Gede, Tlaga Sunyi, Curug Ceheng, terus ke lereng sisi Timur di Curug Sumba, Curug Ciputut dll.

Bila demikian maka waktu kejadian terbentuknya sungai lava adalah berkisar pada atau lebih muda dari 10.000 tahun yang lalu (Holosen). Kedua, sungai lava bisa juga terbentuk berbarengan dengan kejadian fenomena Lava Fontain atau air mancur lava, sebagaimana jejaknya bisa ditemui di daerah gunung loyang Karangreja, berjarak 4 km dari Gua Lava kearah utara. Bila hal ini yang terjadi maka kisaran umur kejadian sungai lava adalah lebih tua lagi, yaitu pada kisaran 10 – 15 Juta tahun yang lalu (Miosen Tengah) Menjadi sangat menarik bila kita mencoba untuk masuk kembali ke masalalu, melihat-membayangkan bagaimana saat Goa Lawa terbentuk. Tetapi apapun yang tersaji saat ini, di tempat ini –Goa Lawa, adalah sangat menarik untuk dikunjungi, bahkan hanya untuk sekedar menikmati keindahan alam pegunungan dan kesejukan khas hawa dataran tinggi.


Penulis: Siswandi, St., MT. Pemerhati bebatuan dan geologi. Bekerja di Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.